FAJAR.CO.ID, MAROS -- Dua Posyandu di wilayah Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI usai mengikuti uji coba Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer selama tiga bulan.
Keduanya yakni Desa Mattirotasi dan Desa Majannang
Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Muhammad Yunus mengatakan, atas keberhasilan dua Posyandu itu, mereka diundang oleh Kemenkes di Jakarta untuk mengikuti evaluasi program tersebut dan sekaligus penghargaan.
"Jadi programnya itu tiga bulan lalu. Di Pulau Sulawesi ini hanya 2 Posyandu saja yang jadi percontohan. Saat ini mereka mengikuti evaluasinya di Jakarta oleh Kemenkes," ungkapnya
Dia juga menjelaskan, kalau Posyandu yang dulunya hanya sebagai tempat menimbang berat badan Balita, kini juga difungsikan sebagai wadah deteksi dini kesehatan fisik dan juga mental warga desa.
"Jadi perannya ini tidak seperti dulu lagi. Jadi kader Posyandu yang ada ini akan melakukan deteksi dini. Dulunya kan masyarakat itu kita tau kalau dia sakit jika sudah parah. Nah tugas Posyandulah yang menangani awal," jelasnya.
Selain itu, kader Posyandu juga diwajibkan menjemput bola dengan mendatangi warganya. Mereka akan mempertanyakan berbagai hal menyangkut kondisi kesehatan secara luas, termasuk diantaranya kesehatan reproduksi, Narkoba dan penyakit mental.
"Jadi memang sangat luas fungsinya ini Posyandu. Kita harapkan betul-betul berfungsi sebagai wadah deteksi dini dari semua isu kesehatan di masyarakat kita secara luas," katanya.
Sementara itu Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengapresiasi dua Posyandu yang telah ikut dalam program itu. Iapun telah meminta pihak terkait untuk mendukung program optimalisasi Posyandu itu.