PN Makassar Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang

  • Bagikan
Pegawai dan hakim pengadilan negeri (PN) Makassar menggalang sumbang untuk korban yang tertimpah pohon pada Jumat, 21 November. Saat kejadian ada dua pekerja rehabilitasi PN Makassar yang tertimpah pohon tumbang, yakni Suwandi (25) dan Agus Dg Ngitung (49)

"Infonya malam ini (kemarin malam) akan dilakukan pemangkasan. Yang pasti kami turut berduka cita atas kejadian pada Jumat pekan lalu, semoga tidak ada lagi kejadian serupa," ucapnya.

Hal serupa juga diutarakan Ketua PN Makassar, Sigid Triyono. Dia mengatakan uang santunan yang diberikan oleh semua pegawai dan hakim PN Makassar untuk meringankan keluarga korban.

"Kami berupaya memberikan yang terbaik. Ini sebagai rasa tanggungjawab moril kami," ucapnya.

Dosen Botani Departemen Biologi Unhas, Elis Tambaru mengatakan pohon yang tumbang di PN Makassar adalah pohon yang tua. Umurnya tidak kurang dari 40 tahun. Tanaman tua seperti itu harus dipangkas, bahkan sudah wajib diremajakan.

"Saya sudah lihat pohon tumbang di PN Makassar, akarnya sudah rapuh. Selain itu lokasi pohon juga berada didekat drainase sehingga akarnya akan tidak maksimal dalam mencengkram tanah. Kondisi seperti banyak dialami pohon peneduh di Makassar," ujarnya.

Elis menjelaskan banyak pohon pelindung di Makassar ditanam bukan dari biji alias cangkok. Dimana kekurangan tanaman dengan cara ini tidak memiliki akar tunggang, sehingga tidak memiliki daya cengkam yang kuat.

Selain itu sifat utama pohon adalah akar akan selalu mencari sumber air. Sehingga jika sumber itu berapa didekat permukaan maka akarnya akan tidak masuk ke dalam tanah, namun mengarah ke sumber air.

Hal ini sangat berbeda dengan pohon yang berada pada daerah tandus. Akar pohonnya akan masuk lebih dalam ke tanah untuk mencari sumber air untuk bertahan.

"Hampir bisa dipastikan kebanyakan pohon yang tumbang di Makassar adalah pohon yang berasal dari cangkok atau okulasi, bukan yang berasal dari biji. Pemerintah harusnya memperhatikan kekuatan pohon jangan hanya gampang dan lebih cepat tumbuh. Ini bisa jadi bumerang," bebernya. (edo)

  • Bagikan