Salti menjelaskan, selama program berjalan, sudah banyak anak-anak yang sudah bisa membaca dengan lancar. Bahkan telah bisa menuslikan huruf hijaiah yang tentu menjadi parameter berjalan baiknya program tahsin anak tersebut.
"Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak wilayah lain di Toraja Utara dan Tana Toraja, agar bisa lebih banyak anak yang belajar Al-Quran dengan baik dan benar.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Toraja Utara, Pretty Lamban Gasong juga menyambut baik program dari YHK ini. Ia berharap ada semakin banyak TPQ yang bisa dibina tahun depan. Tak hanya itu, diharapkan ada pula program pembinaan untuk para guru dan pembina agar bisa meningkatkan kompetensinya.
“Kami senang tahun ini bisa menjadi wilayah yang dipilih oleh Yayasan Hadji Kalla untuk program TPQ Pelosok. Semoga di tahun depan ada lebih banyak TPQ yang dibina. Di sini kami ada 27 TPQ resmi yang terdaftar. Semoga tahun depan semua bisa dibina,” Pungkasnya.
Selain di Kabupaten Toraja Utara, tim YHK juga mendatangi kelompok belajar Tahsin Dewasa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ada banyak cerita dan tantangan yang dihadapi oleh para pengajar di tempatnya masing-masing, mulai dari peserta yang di awal tidak terlalu banyak hingga dalam beberapa bulan bisa menghimpun banyak warga untuk belajar mengaji.
Officer Program Islamic Care YHK, Syafei Karsali, berharap dengan adanya program TPQ di pelosok-pelosok Sulawesi ini, maka akan semakin banyak anak yang senang belajar Al-Quran. Tentunya yang paling penting adalah mendapat pendidikan akhlak yang akan menjadi bekal di masa depan.