“Kami mendukung upaya pemerintah yang menekankan pentingnya keberlanjutan ekosistem segitiga terumbu karang untuk ekonomi biru dalam bentuk tindakan inovatif dengan berbagai pihak. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan keseimbangan antara ekologi, dan ekonomi melalui penerapan ekonomi biru,” tegas Yu Miao.
Yi Miaou menyatakan, Yili Indonsia akan selalu menyelaraskan aktivitas perusahaan dengan program utama pemerintah, sehingga kian mempercepat perbaikan ekonomi dan ekologi di Kawasan Taman Nasional Pulau Komodo.
Seperti diketahui, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak hanya dikenal komodonya, tetapi banyak objek wisata perairan di kawasan tersebut. Salah satunya adalah keindahan bawah laut di sekitar Labuan Bajo, seperti Pulau Bidadari, Pulau Seraya, Pulau Sabolo, Pulau Kanawa, Pulau Sebayur, Pulau Padar, Pulau Rinca, Pulau Kalong, dan lainnya.
Di sisi lain, keberadaan terumbu karang terancam karena berbagai alasan. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk mendukung program pemerintah menyelamatkan terumbu karang dengan berpartisipasi dalam upaya konservasi. Apalagi melihat luas terumbu karang di Indonesia berdasar analisis dari citra satelit mencapai sekitar 2,5 juta hektar. Letak Indonesia yang berada di kawasan segitiga terumbu karang dunia juga menjadikan Indonesia dipertimbangkan sebagai pusat keanekaragaman terumbu karang dunia. Sebanyak sekitar 569 jenis karang yang termasuk dalam 82 genus karang dijumpai di Indonesia. Terumbu karang juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi Indonesia, meski sangat rentan terhadap kerusakan.