“Aku membesarkan anakku sendiri, cobalah tanya ibu manapun bahkan ibumu sendiri bagaimana sulitnya ini. Kehamilan, menyusui, begadang. Sebagai seorang ibu, istri, aku tidak mengerti bagimana kamu punya hati melakukan semua itu,” sambungnya.
Amanda menyebut saat itu langsung memilih menjauh dari suaminya dan meninggalkan rumah karena terluka atas apa yang telah terjadi.
Salah satu momen menghancurkan saat dia tahu suaminya selingkuh di rumah mereka saat dia pergi ke rumah ibunya.
“Kalian lihat foto bayiku di belakang sofa, di samping tempat tidurku, barang-barang ku, mainan anak-anakku di semua tempat, aku tahu kalian tidak bodoh, aku yakin kalian pernah dengar kalau stres berpengaruh sama produksi ASI,” bebernya.
“Aku tidak tahu jika kalian pernah membicarakan tentang aku, atau anakku. Dan aku masih meng-ASI anakku, aku meninggalkan rumah karena aku berusaha healing dari apa yang kalian berdua lakukan, dan aku tahu faktanya bahwa kalian tahu itu,” curhatnya
Rumah itu, kata Amanda, mungkin tidak bermakna bagian suaminya dan selingkuhannya, tapi itu segalanya bagi Amanda.
“Itu adalah rumah bagi kami, setiap sudut disi dengan cinta, aku membesarkan bayiku di sana, itu seharusnya menjadi tempatnya ternyaman sampai dia berusia dua tahun.
Sekarang bayiku harus kehilangan rumahnya gara-gara itu, dia harus melihatku menangis 24/7, melihat ibunya menjerit di wajah ayahnya setiap hari, dia rewel karena ASI aku tidak keluar,” tuturnya.
“Dia (bayinya) harusnya berada dalam lingkungan yang penuh cinta, rumah yang penuh cinta. Tapi apa yang kalian berdua lakukan mengubah hidupnya selamanya,” lanjutnya.