Dirinya yakin peningkatan UMP 6 persen sudah mengambil rata-rata se-Sulsel. "Di atas rata-rata Sulsel itu, artinya mendekati seperti UMK di Makassar, Parepare, misalnya," katanya.
Meski merupakan hal yang berat untuk penetapan itu, dalam situasi ekonomi seperti ini, lanjut Guru Besar FEB Unhas ini, bahwa harus ada jalan tengah antara dua pihak ini.
"Di satu sisi ekonomi kita mau gerakkan maka cost produksi juga harus sejalan atau tidak terlalu mahal. Pasalnya, jika mahal maka orang akan berpindah ke wilayah lain untuk berusaha," ujarnya.
"Tetapi kita juga pertimbangkan, dengan kenaikan inflasi yang cukup besar, maka perlu ditingkatkan pendapatan pekerja. Makanya dengan menaikkan 6 persen itu sudah mengkover. Apalagi, angka inflasi sendiri maksimal 4 persen," paparnya.
Olehnya sisi baiknya, ialah tetap mengangkat sisi pendapatan masyarakat di samping tidak juga menekan sektor usaha. Lantaran kalau besar cost produksi maka bisa defisit. Kemudian dunia usaha akan sulit untuk berjalan dan dampaknya pasti pada pendapatan pekerjaan pula.
"6 persen itu sudah cukup karena mereka sudah dapat margin untung yang baik dari situ," ucapnya. (an-bus/zuk-dir)
