FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Program kesehatan gratis yang dijalankan Pemkab Sinjai sejak kepemimpinan Bupati Andi Seto Asapa (ASA) telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program tersebut lahir atas kepedulian Bupati ASA untuk memastikan warganya terlayani di fasilitas kesehatan, khususnya bagi warga kurang mampu.
Atas niatan mulia itu, Pemkab Sinjai melalui Dinas Kesehatan (Diskes) terus menyosialiasikan agar program itu diketahui secara meluas di tengah masyarakat. Sehingga, tidak ada lagi warga yang tidak mau berobat karena terkendala biaya.
Seperti yang dialami oleh bayi Maulidyah Azzahrah, penderita CAP (community acquired pneumonia) atau radang paru, dan epilepsi (gangguan pada saraf) asal Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan. Dia pernah menjalani perawatan di Puskesmas Samaenre lalu dirujuk ke RSUD Sinjai.
Setelah itu, bayi itu dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Hanya saja kedua orang tuanya mengeluarkan paksa anaknya karena terkendala biaya obat dan operasional selama berada di Makassar.
Kini, bayi Maulidyah Azzahrah mendapat penanganan khusus di RSUD Sinjai oleh dokter spesialis. Jajaran Dinas Kesehatan Sinjai pun mendatangi keluarga pasien untuk memberikan edukasi agar kejadian sebelumnya tidak terulang lagi.
Mereka yang datang adalah Kepala Bidang Kesmas, dr. Aliawati Albek, Kepala Bidang Yankes, H. Mahyuddin, Kepala Bidang SDK Dinkes, Fidyawati, Sub Koordinator Kesga dan Gizi, Hj. Hamsiah beserta sejumlah staf.
Kepala Bidang Kesmas Dinkes Sinjai, dr. Aliawati Albek mengatakan bahwa pihaknya datang melihat langsung kondisi pasien sebagai bentuk apresiasi Dinkes dalam upaya pemantauan dan koordinasi pelayanan dengan RSUD.