Dosen Farmasi UMI Ajarkan Penggunaan Pewarna Alami dengan Bunga Clitoria Ternatea di Desa Pucak Maros

  • Bagikan

FAJAR CO.ID, MAKASSAR -- Salah satu desa di Kabupaten Maros yang saat ini tercatat sebagai desa wisata yakni, Desa Pucak. Desa tersebut saat ini menuju Desa wisata halal.

Selain daerahnya yang menarik, juga dengan iklim yang sangat baik untuk ditanami beberapa tumbuhan, salah satunya bunga telang (Clitoria ternatea)

Untuk itu, Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat didesa tersebut yang juga desa binaan UMI.

Mengangkat tema “Pengolahan Bunga Telang (Clitoria ternatea) sebagai Serbuk Pewarna Makanan di Desa Pucak Menuju Wisata Halal Kabupaten Maros”.

Diketuai oleh Apt. Selpida Handayani, S.Farm., M.Si dengan anggota Apt. Wisdawati dan juga melibatkan beberapa mahasiswa Fakultas Farmasi UMI.

Dosen Fakultas Farmasi UMI sekaligus
Ketua Pengabdian Masyarakat Di Desa Pucak Kabupaten Maros, Apt. Selpida Handayani, S.Farm., M.Si mengatakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, dilakukan secara rutin oleh LPkM UMI.

"Setiap tahunnya ini dilakukan sebagai bentuk implementasi ilmu farmasi untuk pengabdian kepada masyarakat, terutama di desa binaan UMI, Desa Pucak Kabupaten Maros," tutupnya.

Kali ini memilih mengajarkan masyarakat untuk melakukan pengolahan bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai pewarna, sebab memberikan ilmu yang baru.

Sebab pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti kunyit untuk pewarna kuning, daun pandan untuk warna hijau, sudah lama digunakan oleh masyarakat di Indonesia, termasuk di Sulsel.

"Nah Bunga Telang ini masih jarang yang tau kalau dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, untuk menghasilkan warna ungu (untuk tanaman segar) dan biru untuk yang sudah dikeringkan belum banyak dimanfaatkan," tuturnya.

  • Bagikan