"Perlu diluruskan beda dengan Palestina dengan luar Palestina. Apa bedanya, karena Nabi membedakan antara nonmuslim yang di Mekah dengan nonmuslim di Madinah," kata Abdul Somad mengalogikan.
Menurut Somad, di Madinah, Nabi hidup bersama dengan damai bersama komunitas nonmuslim. Mereka bertetangga, saling berdagang dan hidup rukun. Sementara di Mekkah, nonmuslim memerangi kaum Muslim.
Somad mengatakan kondisi perang saat di Mekah itu kini ada di Palestina, yang tanahnya dicaplok oleh Israel. Sedangkan di luar Palestina, kondisinya berbeda.
"Buka Surat Al-Mumtahanah ayat 8. Kalau mereka yang nonmuslim itu tidak mengusir kamu dari kampung halaman kamu, tidak memerangi kamu, maka berbuat baiklah kepada mereka. Bersikap adil. Coba lihat bagaimana indahnya bahasa Alquran. Jadi kalau tidak diperangi, tidak diusir maka berbuat baiklah, maka berbuat adilah kepada mereka," kata Abdul Somad.
"Kenapa ini tidak berlaku di Palestina? Karena orang Israel melanggar dua itu, orang Israel memerangi dan mengusir bangsa Palestina. Jadi jangan digeneralisir. Jangan dipotong. Malam ini kita klarifikasi," sambungnya.
Mengenai 'orang yang melakukan bom bunuh diri di Palestina mati syahid', Abdul Somad memberikan penjelasan yang merujuk pada saat Nabi Muhammad SAW dan sahabat diserang pada Perang Uhud seperti penjelasan Shahih Muslim.
"Di bukit Uhud waktu itu nabi terkepung Quraisy yang menyerang dari Mekah pimpinan Abu Sufyan. Kemudian nabi berkata 'siapa pun yang bisa mengusir orang Quraisy ini, maka mati syahid dia akan bersama aku di surga'. Masuklah satu per satu pasukan nabi ini ke kerumunan orang musyrik itu. Padahal dipastikan mereka tahu begitu masuk pasti mati, 90 persen pasti mati karena jumlah pasukan Quraisy banyak sekali," kata Abdul Somad.