‘Gelap’ Tapi Harus Selalu Optimis
Sebentar lagi kita akan memasuki tahun tahun baru, tahun 2023. Seperti biasanya, beragam proyeksi, prediksi, hingga ramalan mengiringi langkah kita menuju tahun yang baru.
Perhatian kita umumnya tertuju kepada dua bidang yaitu bidang ekonomi dan bidang politik. Saya melihat dua bidang ini sangat krusial yang sangat mempengaruhi dinamika bidang-bidang lain.
Seperti sosial, budaya, hukum, lingkungan hidup, dan keamanan, yang bermuara pada perikehidupan masyarakat bangsa di tahun-tahun mendatang.
Pertama, bagaimana kondisi perekonomian nasional tahun 2023 di tengah krisis global yang tak kunjung pulih. Bahkan, Presiden Jokowi beberapa kali mengutip berbagai hasil kajian lembaga-lembaga riset maupun badan internasional seperti Bank Dunia, yang mengingatkan betapa kondisi perekonomian dunia tahun 2023 diliputi ‘awan gelap’ yang penuh ketidakpastian.
Akumulasi berbagai krisis tahun 2022 - seperti krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, krisis kesehatan (pandemi), krisis lingkungan alam akibat pemanasan global dan perubahan iklim, akan berlanjut dan berpotensi mendatangkan dampak lebih luas dan dalam.
Sehingga berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, IMF memprediksi ekonomi dunia akan masuk jurang resesi pada tahun 2023.
Terutama karena resesi keuangan di sejumlah negara . Dalam era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 saat ini, kita (Indonesia) sebagai bagian dari warga dunia, tak bisa terhindar dari berbagai krisis multi-dimensi itu.