"Pertama itu perlu dilakukan update data rawan bencana, kemudian perlunya koordinasi, sinergitas dan solidaitas yang baik disemua unsur yang berkaitan dengan penanggulangan bencana. Sehingga penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu," sebutnya.
Terpenting juga mempersiapkan personel yang siap digerakkan setiao saat ketika terjadi bencana, sambungnya.
"Kita juga harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, agar busa menjadi warning system dengan selalu memperhatikam kondisi alam atau cuaca. Sehingga mereka bisa mengantisipasi terjadinya bencana," urainya.
Dia juga menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh instansi dan stakeholder terkait, baik TNI maupun Polri serta unsur yang terlibat dalam penanganan bencana.
"Karena tanpa bantuan dan sinergitas instansi dan stakeholder terkait kita tentunya akan kesulitan dalam menangani bencana," sebutnya.
Usai apel gelar pasukan, kegiatan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Kodim 1422 Maros ini dilanjutkan dengan simulasi penanganan bencana di kolam PTB Maros.
Komandan Kodim 1422 Maros, Letkol Inf Muhammad Hujairin mengatakan simulasi penanganan bencana ini digelar atas kerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan Kodim 1422 Maros beserta stakeholder terkait lainnya.
"Jadi dalam proses simulasi ini ada 494 orang personel gabungan yang dilibatkan," jelasnya.
Dia menjelaskan kalau dalam proses simulasi ini menggambarkan jika tim penanggulangan bencana beserta stakeholder terkait tengah melakukan pertolongan bagi warga yang tertimpa bencana banjir dan bencana longsor.