FAJAR.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja positif bursa saham Indonesia pada 2022. Hal ini tercermin dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2022 yang tercatat mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan negara lain yang justru turun tajam.
“IHSG kita di 2022 mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa negara lain yang justru turun sangat tajam. Kita tentu patut bersyukur dengan ini,” kata Jokowi dalam pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023, Senin (2/1).
Oleh sebab itu, memasuki 2023, Jokowi sangat optimistis bahwa kinerja positif IHSG akan terus berlanjut dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam hal ini, ia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2023 akan tumbuh di atas 5 persen.
Optimisme ini hadir sebab kapitalisasi pasar tumbuh 15 persen sampai di angka Rp 9.499 trilun. “Ini bukan angka yang kecil, ini sebuah angka yang besar di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022. Tapi tahun 2023 ini adalah tahun ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi kita,” imbuh Jokowi.
Optimisme juga hadir sebab pasar modal Indonesia sudah didominasi 55 persen investor domestik. Bahkan, 58,7 persen di antaranya merupakan generasi milenial dan gen Z.
“Sebanyak 55 persen adalah anak-anak muda di bawah 30 tahun dan 70 persen adalah di bawah 40 tahun. Artinya ini prospek ke depan, betul-betul masih sangat menjanjikan dan dengan optimisme tapi waspada dan hati-hati,” tutur Jokowi.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada seluruh pihak agar tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi tantangan di 2023, terutama ekonomi global yang masih dalam ketidakpastian. Meski begitu, Jokowi tetap optimistis dengan ekonomi nasional yang masih akan tumbuh selama 2023.