FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Bappilu DPD II Partai Golkar Makassar Abdul Wahab Tahir dibuat mendidih dengan hasil survei PT General Survei Indonesia (GSI) yang menyebut Partai Golkar terancam tamat di Pemilu 2024.
Wahab Tahir menantang GSI berdebat akademik. Karena menurutnya produk akademik harus diuji di ruang akademik bukan di ruang publik.
"Apalagi hasil survei itu masih sumir," kata AWT akronim namanya, di Makassar, Rabu (11/1/2023).
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Makassar itu menegaskan produk akademik harus obyektif tidak boleh tendesius. Setiap orang boleh terobsesi tapi tetap mengedepankan etika politik.
Belum lagi dengan adanya margin error yang harus diperhitungkan sehingga terlalu terburu buru dan naif jika langsung menyimpulkan bahwa Partai Golkar bakal tamat di Sulsel.
"Karena sesungguhnya orang beretika pasti berilmu akan tetapi orang berilmu belum tentu beretika," tegas mantan aktivis mahasiswa 1998 ini.
Abdul Wahab Tahir merupakan kader Partai Golkar yang telah tiga periode di parlemem Makassar yang mewakili daerah pemilihan II, Kecamatan Bontoala, Wajo, Tallo, dan Ujung Tanah.
Diberitakan pekan lalu, Lembaga survei General Survei Indonesia (GSI) mengungkap Partai Golkar terancam tamat di Sulsel, mengingat partai berlambang pohon beringin itu selisih elektabilitas hanya terpaut maksimal 2 persen. Hal itu menempatkan Golkar di posisi terancam.
Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur PT GSI, Jurfiadi dalam diskusi awal tahun bertema “Bedah Kekuatan Gerindra Sulsel di Tangan AIA” di Warkop Aleta, Toddopuli. (selfi/fajar)