FAJAR.CO.ID, BONE - Komitmen wujudkan pengelolaan museum yang sesuai dengan aturan. Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone menggelar Focus Group Discussion (FGD) starategi pengelolaan Museum La Pawawoi sebagai jendela informasi budaya.
Kegiatan tersebut digelar di Bunir Cafe, Jalan Jendral Sudirman, kota Watampone, kemarin.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kabupaten Bone, Andi Murni mengatakan pihaknya akan terus berupaya agar bagaimana pengelolaan museum ke depan selalu berdasarkan dengan kebijakan yang berlaku.
"Kita mau pengelolaanya berpedoman pada Permendikbudristek no 24 tahun 2022 berdasarkn PP no 66 tahun 2015," ucapnya.
Maka dari itu ia senantiasa mengharapakan
saran serta masukan yang dapat
menghasilkn rumusan-rumusan untuk pengelolaan museum kedepannya.
Adapun masukan dan tuntutan dari pembawa aspirasi dalam hal ini Aliansi Pemuda Pemerhati budaya dan forum pemuda indonesia, pihaknya mengapresiasi aspirasi tersebut.
"apa yang ade-ade khawatirkan sudah terlaksana. Ada juga sementara proses, dan yang belum terlaksana kami siap mengkomodir dan menindak lanjuti," terangnya.
Sementara Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Sulsel, Andini Perdana menegaskan dalam pengelolaan museum harus memiliki landasan. Sebab museum adalah lembaga non profit, sehingga ada aspek etis dan profesional yang harus dipahami dalam pengelolaannya.
Maka dari itu harus didiskusikan secara etis dan profesional dan dalam melindungi dan memanfaatkan koleksinya, harus dikomunikasikan kepada masyarakat.