Temukan Kejanggalan, Ayah Virendy Curigai Ada Kekerasan Saat Diksar Mapala yang Buat Anaknya Tewas

  • Bagikan
Ilustrasi

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Kematian Virendy Marjefy, mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) yang meregang nyawa saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mapala, menyisakan luka mendalam bagi keluarga.

Ayah Virendy, James Wehantouw mengaku menemukan fakta keganjalan atas tewasnya anak laki-laki umur 19 tahun itu. Atas temuan itu, ia bilang pihak keluarga mencurigai adanya kekerasan terhadap Verdy saat diksar.

“Fakta menjadi temuan sehingga menimbulkan kecurigaan adanya kekerasan terhadap Virendy hingga tewas di lokasi diksar,” ungkapnya kepada fajar.co.id, Rabu (18/1/2023).

James bilang, pihak keluarga sendiri telah melaporkan kasus ini pada Polres Maros. Ia bahkan telah menerima Surat Tanda Terima Laporan Polisi dengan nomor LP/B/16/2023/SPKT/Polres Maros/Polda.

“Kami selaku orang tua korban belum dipanggil untuk dimintai keterangan. Polres Maros kayakng masih fokus ke lokasi kejadian meninjau langsung medan lintasan dan mengambil keterangan beberapa kepala desa dan warga di desa-desa yang dilalui peserta diksar,” ujarnya.

Selain itu, pihak kampus kata James juga bilang pihak Unhas hingga saat ini belum memanggil pihak keluarga untuk dimintai keterangan. Padahal ia bilang siap memaparkan fakta janggal dimaksud.

“Keluarga juga mengharapkan pihak Rektorat (Unhas) juga menemui keluarga dan mendengarkan juga berapa fakta yang menjadi temuan,” jelasnya.

Ia pun berharap, agar pihak kampus dan kelolisian betul-betul komitmen mengusus kasus ini hingga tuntas agar tidak ada lagi kejadian serupa.

  • Bagikan