FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Kejahatan jalanan selalu menjadi momok menakutkan di tengah kehidupan masyarakat. Terlebih di sebuah kota besar.
Tidak sedikitnya anak-anak menjadi pelaku kriminal, dikarenakan mendapat tekanan dari orangtuanya untuk berbuat lebih dengan cara yang salah.
Seperti yang banyak dijumpai, orangtua yang memaki-maki anaknya, membully anaknya, sampai membandingkan nya dengan anak orang lain.
Kapolrestabes Kota Makassar Kombes Budhi Haryanto, menuturkan kejahatan jalanan didominasi oleh anak-anak.
"Bahaya jika orangtua membully anaknya. Pada akhirnya, anak tersebut melakukan hal yang salah," ujar Budhi saat hadir di acara podcast Dedy Corbuzier yang bertajuk Close The Door, dikutip fajar.co.id pada Kamis (19/1/2023).
Budhi menegaskan, orangtua harus kencang dalam mengawasi anak-anaknya. Terlebih pada penggunaan sosial media.
"Sosial media yang tidak bisa lagi dikontrol saat ini. Untuk itu hasus dibatasi, disetting untuk dibatasi konten negatifnya. Habis main kita cek, histoynya. Ini peran penting orang tua. Ini kuncinya di orang tua," lanjutnya.
Dikatakan Budhi, jika orangtua kesehariannya sebagai pekerja buruh dan sebagainya, sehingga tidak punya cukup banyak waktu dalam mendampingi anak, hal yang mesti ditanamkan adalah ilmu agama.
"Perkuat ilmu agamanya," tegas orang nomor satu di Mapolrestabes Kota Makassar itu.
Diakui Budhi, di Makassar, tingkat kejahatan didominasi oleh usia anak-anak. Hal itu disebabkan oleh faktor ekonomi.
"Di Makassar mohon maaf, kemiskinan lumayan tinggi. Kebiasaan buruk anak-anak, seperti tawuran, di sana yang terkenal busur. Robin Hud tapi dari busur," tandasnya.