"Jadi memang materinya tidak semua membahas bisnis, tapi mengarah bagaimana kita selain sukses di dunia, juga sukses di akhirat," sebutnya.
Sahima lebih jauh menuturkan, kegiatan ini bertujuan tidak hanya sebagai ajang silaturahmi. Tetapi juga untuk memperluas jejaring.
Setelah kegiatan tersebut, lanjut Sahima, pihaknya menyiapkan pendampingan bisnis yaitu Muslimah Business Class. Pelaku usaha akan diberikan pendampingan selama 9 kali pertemuan. "Mereka dibimbing, dilihat usahanya bagaimana, sampai bisnisnya terbentuk," ucapnya.
Sementara itu, Naoemi Octarina selaku Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyampaikan harapannya agar para muslimah bisa memulai usahanya dengan prosedur yang syar’i.
Karena itu, Wanita berdarah Aceh ini mengapresiasi pelaksana atas inisiatif mengumpulkan pengusaha muslimah untuk dapat ilmu pengetahuan, berbagi pengalaman yang bisa mendorong pengusaha bisa sukses dalam bisnisnya sesuai syariah.
Naomi juga berharap agar para pengusaha memanfaatkan dukungan teknologi dalam usahanya.
“Hidup di era digitalisasi, para pengusaha memanfaatkan teknologi sehingga usaha bisa pada tingkat nasional bahkan internasional. Namun tentu saja ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar produk bisa memasuki pasar nasional maupun internasional,” imbuh Naoemi.
Ia mendorong pengusaha berkolaborasi dengan pemerintah. Pemerintah bisa membantu pengembangan usaha termasuk dalam pengurusan legalitas usaha.
Dalam kesempatan itu, KPM Wahdah Islamiyah mengukuhan pengurus wilayah dan daerah. Pengurus KPM wilayah yang dikukuhkan meliputi Sulsel, Sultra dan Maluku Utara. Sedangkan KPM Daerah yang dikukihkan yakni Makassar. Maros, dan Gowa.