Sementara, Manajer Program Perlindungan Anak dengan Kakao Berkelanjutan, Sudirman, membeberkan capaian program di antaranya penguatan kapasitas rantai pasok tentang perlindungan anak dan pekerja anak, termasuk sistem pemantauan dan remediasi pekerja anak.
"Kita telah melaksanakan lanjutan sosialisasi perlindungan anak dan pekerja anak kepada 349 orang petani dan masyarakat serta ke sekolah sebanyak 752 siswa," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga tetap melanjutkan penguatan kapasitas masyarakat menangani kasus perlindungan anak, khususnya pekerja anak, serta berupaya meningkatkan kesadaran dan dukungan pemerintah daerah untuk remediasi pekerja anak.
"Kita berharap ranperbup tentang pencegahan dan penanganan pekerja anak ditetapkan secepatnya, kalau bisa bulan Februari tahun 2023, serta bisa mengoptimalkan penerapan ranperbup tersebut setelah ditetapkan guna mendukung program ini," ucapnya. (*/fnn)