Dengan adanya dua tipe ini, Angie menyampaikan bahwa SBR012 merupakan alternatif investasi yang cocok dan menguntungkan untuk investor jangka pendek dan menengah karena apabila suku bunga acuan BI naik, imbal hasil kedua seri SBN ini juga akan ikut naik. Apabila suku bunga acuan BI turun, batas minimal imbal hasilnya tetap 6.15% per tahun untuk SBR012-T2 dan 6.35%per tahun untuk SBR012-T4, tidak kurang dari itu.
Masyarakat bisa berinvestasi SBR012 di Bibit dengan minimal pembelian Rp1 juta dan kelipatan 1 juta serta maksimal pembelian Rp5 miliar untuk SBR012-T2 dan Rp10 miliar untuk SBR012-T4. Selain imbal hasilnya yang menguntungkan, investor SBR012 dengan nilai investasi minimal Rp2 juta juga dapat mencairkan investasinya maksimal sebesar 50% sebelum jatuh tempo pada periode Early Redemption. Untuk SBR012-T2 dapat dicairkan sebesar maksimal 50% setelah satu tahun,sedangkan SBR012-T4 dapat dicairkan sebesar maksimal 50% setelah dua tahun berinvestasi.
Untuk berinvestasi SBN di Bibit, caranya sangat mudah. Investor cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.