Peran Samanhudi dalam Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

  • Bagikan
Muhammad Samanhudi Anwar di Mapolda Jawa Timur kemarin. (HUMAS POLDA JATIM)

Beberkan Tempat Penyimpanan Uang, tapi Tidak Dapat Bagian Rampokan

FAJAR.CO.ID – Di Lapas Kelas II-A Sragen, Jawa Tengah, mereka bertemu. Muhammad Samanhudi Anwar, terpidana kasus korupsi yang juga mantan wali kota (Walkot) Blitar, dengan MJ alias NT, ASM alias ASN, dan AJ yang meringkuk di sana karena merampok.

MJ mengutarakan niat untuk merampok lagi setelah bebas nanti.

Bersama ASM dan AJ, MJ sepakat menjadikan rumah dinas (rumdin) Walkot Blitar sebagai sasaran setelah mendapat informasi dari Samanhudi. Sebagai mantan penghuni, dia jelas tahu betul seluk-beluk tempat tersebut.

Dan, terjadilah. Rumdin yang sekarang ditempati Wali Kota Santoso itu disatroni para perampok tersebut pada 12 Desember lalu. Mereka menggondol Rp 720 juta beserta sejumlah perhiasan dan jam tangan.

Satu per satu perampok tersebut kemudian tertangkap. MJ tertangkap di Bandung (6/1), AJ di Jombang (7/1), dan ASN di Medan (8/1). Sedangkan dua orang lagi yang terlibat, OK dan ME, masih buron.

Tapi, yang paling mengejutkan banyak orang tentu saja penangkapan Samanhudi oleh anggota Subditjatanras Polda Jawa Timur saat dia nongkrong di sebuah area lapangan futsal di Kepanjen Kidul, Kota Blitar, kemarin (27/1) pukul 11.00.

Samanhudi kemudian langsung digelandang ke Mapolda Jawa Timur di Surabaya. ”Berdasar fakta dan bukti yang kita peroleh, kita memastikan yang bersangkutan (Samanhudi) terlibat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dalam rilis kemarin.

Samanhudi terdeteksi ikut terlibat perampokan berdasar keterangan tiga pelaku yang sudah tertangkap. ”Sehingga kami meyakini untuk menetapkan statusnya (Samanhudi) sebagai tersangka,” katanya.

  • Bagikan