Peran Samanhudi dalam Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

  • Bagikan
Muhammad Samanhudi Anwar di Mapolda Jawa Timur kemarin. (HUMAS POLDA JATIM)

Samanhudi menjabat Walkot Blitar dari 17 Februari 2016 sampai 15 Februari 2019 sebelum kemudian tersandung kasus korupsi. Dia baru bebas dari penjara tahun lalu. Santoso, Walkot sekarang yang mulai menjabat sejak 19 Mei 2020, merupakan wakil wali kota di masa kepemimpinan Samanhudi.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Totok Suharyanto menambahkan, kepada ketiga pelaku tadi, Samanhudi menjelaskan kelemahan rumah dinas. Misalnya, penjagaan saat malam yang tidak ketat.

Samanhudi juga menggambarkan situasi dan tata letak rumah. ”Termasuk tempat yang mungkin jadi penyimpanan uang,” jelasnya. ”Jadi tidak ikut merampok, tetapi terlibat prosesnya. Dikenakan pasal turut serta,” sambungnya.

Menurut pemeriksaan awal, Samanhudi tidak mendapat bagian hasil rampokan. Tetapi, bantuannya berupa keterangan kepada pelaku lain sudah memenuhi unsur pidana. ”Yang bersangkutan (Samanhudi) juga tahu profil tersangka lain sebelumnya adalah pelaku perampokan,” tuturnya.

Totok belum bisa memastikan apakah Samanhudi yang menyuruh pelaku lain mengincar rumah dinas. Termasuk motifnya menjelaskan situasi dan kelemahan rumah dinas. ”Masih perlu dilakukan pendalaman dulu,” katanya.

Kasubditjatanras Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono menambahkan, pihaknya belum berhenti setelah penangkapan Samanhudi. Sebab, masih ada dua pelaku lain yang belum tertangkap. ”Tetap kita kejar,” ujarnya. Menurut Lintar, identitas mereka sudah dikantongi. Jajarannya pun sudah mencoba berbagai upaya untuk melacak keberadaannya. Namun, sejauh ini belum ada titik terang. ”Mohon doa agar lekas tertangkap semua,” katanya.

  • Bagikan