“Kita ingin menanamkan kepedulian sejak dini, semoga adik-adik kita ini bisa juga mengedukasi orang tuanya,” katanya.
Menurut Ichman, hal ini merupakan langkah promotif dan kolaboratif bersama stakeholder untuk menjamin keberlangsungan hidup yang lebih baik.
“Nah, ke depan juga kita akan secara masif mengampanyekan pencegahan land encroachment (perambahan hutan), sehingga apa yang dilakukan hari ini semuanya bisa seialan,"ujarnya.
Ichman menjelaskan, land encroachment berpotensi menjadi masalah dalam pengembangan proyek eksplorasi Tanamalia. “Karena hampir 70 persen masyarakat di Tanamalia merambah hutan menjadi lahan pertanian. Bahkan, perambahan ini terkadang masuk ke area IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) PT Vale,” jelasnya.
Mewakili jajaran pemerintah desa se-Loeha Raya. Kades Loeha, Hamka Tandioga menambahkan pemerintah mendukung upaya edukasi lingkungan ini. Sejalan dengan penyampaian Bupati Lutim, Budiman. “Kalau kita peduli lingkungan, manfaatnya akan kembali ke kita. Makanya Pak Bupati itu selalu bilang, peduli’ki, ku sayang’ki,” tuturnya.
Kasubag TU KPH Larona Malili, Asri menyebutkan penanaman pohon secara berkala membantu agar dapat terhindar dari bencana banjir, erosi, dan longsor. Dia berharap, edukasi seperti ini dapat berlanjut ke tingkat SMP, SMA, dan seterusnya. “Marilah kita menghijaukan bumi, dimulai dari diri sendiri sehingga memberikan inspirasi bagi lainnya,” tuturnya.
Koordinator Kecamatan KKN Tematik 109 UNHAS, Asrafullah menerangkan,
dengan menanam pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global, karena dapat meredam emisi karbon yang menimbulkan efek rumah kaca. Tak hanya itu saja, penanaman pohon skala banyak dapat menumbuhkan hutan lestari yang dapat menarik daya wisata.