Gelar FGD Penurunan Stunting, Pemkab Sinjai Gandeng FKIK Unismuh Makassar

  • Bagikan
IST

Salah satunya adalah memberikan makanan tambahan target sasaran balita stunting dan ibu hamil kek (kekurangan energi kronis) selama 90 hari berturut-turut bekerja sama dengan petugas gizi, kader PKK, dan kader pembangunan manusia melalui penganggaran dana desa/kelurahan.

“Hal tersebut masih dilaksanakan sampai tahun 2023 ini. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk inovasi madeceng, masyarakat desa/kelurahan cegah stunting. Selain inovasi yang dibuat, upaya penurunan stunting juga melahirkan beberapa inovasi diantaranya inovasi puskesmas pulau sembilan “Parenting” (Posyandu Remaja Cegah Stunting),” jelasnya.

Kemudian, Inovasi desa pulau harapan kecamatan pulau sembilan “Gunting Rumput” (Tanggulangi Stunting dengan Rumput Laut), inovasi kader posyandu dan petugas gizi Puskesmas Panaikang Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur “Sibantu lo” (Sinjai Bebas Stunting dengan Daun Kelor).

Serta inovasi yang masuk dalam top 30 inovasi pelayanan publik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020 inovasi yaitu Cake Kebun Menghadang Stunting dengan Nikmat yang digagas oleh Puskesmas Lappae, Kecamatan Tellulimpoe.

“Kita harus bersyukur, karena FKIK Unismuh Makassar telah hadir memberikan pendampingan kepada pemerintah Kabupaten Sinjai dalam bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan, salah satunya adalah pendampingan percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.

Hadir sebagai narasumber pada FGD itu yakni, Dekan FKIK Unismuh Makassar DR.dr. Suryani As'ad. Selain itu hadir juga Kepala DP3AP2KB Sinjai, Andi Tenri Rawe Baso, Kadis Kesehatan dr. Emmy Kartahara Malik, OPD terkait dan para camat. (sir)

  • Bagikan