FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Maraknya fitnah dan intrik yang berpotensi memecah anak bangsa dalam pergulatan politik tanah air, mendapat perhatian dari Ketua Dewan Penasihat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Idrus Marham.
Ia menyayangkan kehidupan kebangsaan berjalan kurang kondusif, ditandai dengan mengemukanya berbagai intrik dan fitnah politik antar-elite dan anak bangsa. Setiap hari muncul caci maki kepada pemerintah, tidak terkecuali terhadap Presiden Jokowi.
"Ini sangat memprihatinkan dan menyesakkan dada. Masak presiden dicaci maki dengan berbagai lebel yang tidak pantas," kata Idrus saat memberikan ceramah dalam penyelenggaraan Diklatnas Latihan Manajemen Dakwah (LMD) ke-3 atas kerjasama Lemhannas dengan BKPRMI, Senin sore.
Ia mengibaratkan caci maki terhadap pemerintah dan presiden sudah tidak mengindahkan nilai-nilai yang patut, seperti kehidupan di hutan rimba yang tak mengenal norma. Mantan Mensos ini menyebut prestasi Presiden Jokowi cukup membanggakan dan dipuji dunia internasional. Pada KTT G-20 yang lalu, dielu-elukan oleh pemimpin bangsa lain. Namun di dalam negeri malah dihina, dikatain seperti firaun, dajjal, thogut, dan berbagainya.
Idrus mengatakan, kritik yang ditujukan kepada Presiden Jokowi sudah bukan lagi kritik yang sehat tetapi sudah berubah jadi ujaran kebencian. Untung saja menurutnya karena presiden sabar dalam menyikapi berbagai cacian makian.
"Kebebasan menyatakan pendapat yang dijadikan topeng untuk menyerang presiden sudah kebablasan,’’ kata Idrus Marham.