FAJAR.CO.ID, MAROS -- Sekitar 525 orang warga disabilitas di 12 Desa yang menjadi Pilot Project akan mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan dari Pemerintah Kabupaten Maros.
Hal ini sebagai upaya mewujudkan Kabupaten Maros sebagai Desa Inklusi.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan kalau pertemuan bersama Yayasan Bakti ini dilakukan demi terwujudnya Kabupaten Maros sebagai Kabupaten inklusi.
"Ada beberapa hal yang kita bahas tadi.
Terutama mengenai penyandang disabilitas yang ada di 12 desa yang menjadi Pilot Project atau percontohan," ungkapnya usai melakukan pertemuan dengan Yayasan BaKTI.
Dimana kata dia, terdapat 525 penyandang disabilitas terdiri 300 laki-laki dan 225 perempuan belum mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan.
"Kita sudah sisir dan mendata dari rumah ke rumah dan kita dapatkan di 12 desa Pilot Project ada 525 warga penyandang disabilitas ternyata belum mendapatkan administrasi kependudukan,"sebutnya.
Selain itu kita juga buat peraturan supaya bisa terwujud Kabupaten Maros sebagai Kabupaten Inklusi.
"Inilah langkah-langkah yang kita lakukan, program yang dikerjasamakan dengan Yayasan Bakti untuk mewujudkan desa inklusi," katanya.
Rencananya dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan menyisir 12 desa untuk menuntaskan perekaman.
Sementara itu, Program Manager INKLUSI-BaKTI, Lusia Palulungan menjelaskan kalau pertemuan bersama Pemkab Maros dilakukan untuk membahas program kerja sama lanjutan antara Pemkab Maros bersama program Inklusi yang dikelola yayasan BaKTI.