FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menyebut ada pola yang janggal terkait kebakaran beberapa pasar di Makassar.
“Pertama saya minta diselidiki ini barang, kenapa ada pola seperti ini. Dari dulu kan begini. Dikelola swasta, menjelang berakhir ada kebakabaran,” ungkapnya, saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/2/2023).
Karena polanya terus berulang, Wali Kota dua periode ini menuturkan, hal tersebut mesti diseriusi. Apalagi, dua pasar di Makassar terbakar hanya dalam rentang waktu 40 hari.
“Harus serius ini, kenapa ada pola seperti ini. Saya tidak mencurigai, kita tidak berharap terjadi seperti itu juga. Tapi kami mau ini diselidiki secara mendalam,” tegasnya.
Terkait kebakaran Pasar Terong, ia bilang Pemerintah Kota (Pemkot) tak bisa berbuat banyak. Sementara itu, ia terus diberondong oleh pedagang dimintai pertanggung jawaban.
“Kedua, berapa pedagang WA saya. Kita memang tidak bisa campur, kalau pengelolanya swasta. Karena dia yang harus tanggung jawab itu swasta,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan kejaksaan untuk didampingi mengambil alih pengelolaan pasar.
“Saya minta itu swastanya dipanggil untuk bertanggung jawab. Termasuk bagaimana asuransinya. Harusnya kan ada asuransinya, kalau tidak berarti ada wanprestasi. Wanprestasi itu, bisa jadi sebab kita bisa ambil alih ke pasar,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pasar di Makassar, Pasar Sentral dan Pasar Terong, terbakar dalam rentang waktu hanya 40 hari. Pasar Sentral diamuk Sijago Merah pada (27/12/2022), sementara Pasar Terong pada (5/2/023).(Arya/Fajar)