Budiman juga merinci berbagai kerja sama yang dilakukan pemerintah bersama PT Vale. Di antaranya melalui pemberdayaan 38 desa di empat kecamatan dengan menyasar program berkelanjutan di berbagai sektor guna mendukung desa mandiri.
Keberhasilan program salah satunya tercermin dari masuknya Desa Matano dalam 50 anugrah desa wisata. "Biasanya tambang habis baru pariwisata masuk, tapi ini tambang ada dan pariwisata jalan di lokasi sekeliling tambang. Terima kasih kepada PT Vale karena program pemberdayaan menyentuh UMKM, sektor pertanian, pariwisata, sehingga mendorong sektor lain bertumbuh,"
Keberadaan PT Vale di Sorowako membawa dampak besar. Tahun ini tidak ada lagi desa di Luwu Timur yang masuk dalam daftar desa tertinggal. APBD Luwu Timur 5 tahun terakhir usai Covid naik Rp1,7 triliun lebih, dengan lebih dari Rp500 miliar merupakan sumbangsih dari sektor galian.
Ada beberapa capaian indikator makro yang juga ikut dirincikan Budiman, antara lain angka kemiskinan menurun dari sebelumnya 6,94 persen menjadi 6,81. Tingkat pengangguran terbuka juga turun 4,96 persen menjadi 4,48. Kemudian, indeks pembangunan manusia meningkat yaitu 73,92 persen.
Kehadiran Adriansyah maupun Budiman di Unhan terkait dengan fokus lokasi riset Prodi Magister Ketahanan Energi Unhan, yakni Sulawesi Selatan. Alasan lain, karena PT Vale dikenal dengan citra pengelolaan lingkungan yang baik, sehingga manajemen dan bupati Luwu Timur diundang untuk berbagai pemahaman terkait arah kebijakan tata kelola industri untuk optimasi sumber daya energi.