Partai Ummat Klaim Ikuti Rasulullah Soal Politik Identitas, Islah Bahrawi: Mengubah Sejarah Demi Ambisi Politik Itu Zalim

  • Bagikan
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan hadir di Rakernas Partai Ummat

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderasi Beragama Indonesia Islah Bahrawi, mendadak mengomentari Partai Ummat yang mengklaim ikuti Rasulullah soal Politik Identitas.

"Bentar. Kalau Rasulullah itu politik identitas, mungkinkah Nabi membuat Piagam Madinah sebagai pondasi sosial-politik negara?," ujar Olah dikutip dari unggahan twitternya, @islah_bahrawi (17/2/2023).

Dikatakan Islah, Nabi Muhammad SAW saat memimpin ummat Islam, memimpin dengan cara tanpa sekat. Mengedepankan penghargaan kepada sesama.

"Nabi memimpin tanpa sekat primordial, menghargai harkat dan martabat manusia tanpa melihat latar belakangnya," tukasnya.

Menurut Islah, apa yang dilakukan oleh Partai Ummat dengan mengklaim mengusung Politik Identitas karena mengikuti Rasulullah, adalah sesuatu yang zalim.

"Mengubah sejarah demi ambisi politik itu zalim!," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi menegaskan partainya akan mengusung politik identitas Islam dalam menghadapi Pemilu 2024.

Bagi Ridho, tidak ada masalah kok Partai Ummat usung politik identitas yaitu Islam dalam Pemilu nanti.

Dengan demikian, Ridho menyampaikan lagi justru politik identitas ini adalah politik yang pancasilais. Oleh karena itu, Partai Ummat pun akan membangun perjuangan dari masjid.

"Dalam semangat yang sama, Partai Ummat akan membangun perjuangan dari masjid sebagaimana Rasulullah SAW. melakukan setelah hijrah," tutur Ridho. (Muhsin/fajar)

  • Bagikan