Selanjutnya ada aplikasi ANGGOTAKU. Layanan aplikasi mobile yang bisa digunakan para anggota BHS untuk berbagai transaksi. Kemudian aplikasi E-RAT. Aplikasi ini digunakan untuk memudahkan rapat anggota tahunan.
"Ada pula aplikasi E-ANALISA. Aplikasi ini untuk mempercepat proses pengajuan pinjaman dari nasabah," jelas Amri.
Digitalisasi ini terus dikembangkan KSPPS BHS. Termasuk bekerja sama dengan Bank Permata untuk memudahkan transaksi dari berbagai platfom. Apalagi ada sekitar 20 ribu nasabah BHS yang aktif melakukan transaksi.
Pada kesempatan itu pula, turut diluncurkan produk baru dari BHS yakni Sireksi. Produk ini berupa Simpanan Rekretasi Anggota dengan maksimal limit hingga 50 juta. Produk ini memudahkan untuk merencanakan agenda rekreasi keluarga.
Tidak ketinggalan, ada undian berupa 8 umrah bagi nasabah BHS. Termasuk 1 unit motor, sebagai undian tahunan.
"Kami terus berkomitmen memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya anggota BHS. Kami juga terus berkomitmen untuk meraih 1 juta anggota pada tahun 2030 mendatang," ungkapnya.
Dewan Pengawas KSPPS BHS, Prof Andi Faisal Bakti mengaku bersyukur dengan segala kemajuan BHS saat ini. Ia mengungkapkan, awalnya koperasi ini dibangun dengan model 150 juta.
"Alhamdulillah dengan semangat para pengurus koperasi ini bisa berkembang maju. Kita optimis dengan cita-cita 1 juta nasabah pada 2030 mendatang, asal nawaitu kita tetap di jalan Allah untuk memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas," terang pendiri BHS tersebut.
Sementara itu, Ketua Dekopimwil Sulsel, Asrullah tak hentinya melontarkan pujian untuk BHS. Katanya, dari segi modernitas dan teknologi, BHS menjadi contoh bagi semua koperasi di Sulsel.