Nahdya Maulina dari Komunitas Pilah Sampah menjelaskan cara mengelola sampah yang baik yaitu dimulai dengan dipilah, lalu disetorkan ke pihak yang dapat mendaur ulang. Selain itu, setiap orang harus belajar untuk mengurangi produksi sampahnya sendiri.
“Kebiasaan memilah sampah itu harus dimulai dari diri sendiri dan dari rumah. Mudahnya, kita bisa pilah sampah antara organik dan anorganik. Sampah-sampah anorganik seperti botol plastik itu bisa kita berikan ke pemulung atau kita kumpulkan sendiri lalu kita jual. Selain kita bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi, kita juga dapat mengurangi potensi tercemarnya lingkungan ataupun potensi sosial yang dapat merugikan orang lain,” tutur Nadya.
Selaras dengan itu, Kepala SDN Pegadungan 11 Pagi, Yeny Suryani mengungkapkan bahwa sekolahnya telah memiliki program Kamis Cinta Kebersihan (KACIHAN). Program itu mengajak anak-anak untuk terbiasa memilah sampah, bahkan bukan hanya di sekolah melainkan juga di rumah.
“Setiap hari Kamis, anak-anak membawa sampah dari rumah dan dikumpulkan di sekolah. Sampah-sampah itu kemudian kita pilah dan nanti akan ada yang datang dari Dinas Lingkungan Hidup untuk mengambil sampah yang sudah dipilah. Kami juga ada proyek dari kelas 1 sampai 4 untuk pelajaran tema yaitu “Bestie, Sampah Bisa Jadi Uang Loh”. Kita ingin ajarkan anak-anak bahwa mengelola sampah itu baik,” ungkap Kepsek Yeni.
Hal tersebut diamini oleh Sadina Anatasya Permana, siswi kelas 5. Ia mengaku sangat antusias saat mengumpulkan sampah dan memilahnya sesuai kategori organik dan anorganik. “Seru sih, kita jadi terbiasa memilah sampah dan sampahnya ngga kotor lagi,” pungkas Tasya. (selfi/fajar)