Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Dasar kota Makassar Muh Guntur memuji kegiatan ini.
“Luar biasa, saya serasa mengikuti kegiatan kontes luar negeri," ucapnya saat membuka sambutannya.
Dia mengatakan program ini sudah sejalan dengan program prioritas pemerintah kota Makassar terkait peningkatan penguatan ummat.
“Kami tidak ragukan lagi bagaimana karakter, religius anak kita di Athirah,” ujarnya.
Kemudian dia menekankan pentingnya program “Jagai Anak ta” yang menjadi program pemerintah kota Makassar.
“Kita sama-sama mengetahui, satu dua pekan terakhir ini cuaca ekstrem sehingga kita kembali mendengungkan Jagai Anakta. Akhirnya dikeluarkan edaran bagi sekolah terdampak bisa beralih pembelajaran jarak jauh (PJJ),” tandasnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kabid Diknas Muhammad Guntur bersama Ketua Forum Sekolah Penggerak Muhammad Nasir, Pengawas Disdik Kota Makassar Dr. Muh Raisuddin, Sekretaris Konjend Francis untuk Makassar Faturrahman Yusuf.
Terpisah, Kepala SMP Islam Athirah Bukit Baruga, Suriana menyampaikan, secara teknis, setiap kelas diberikan tanggung jawab untuk mengejawantahkan budaya masing-masing negara.
Pengejawantahan budaya itu dikemas dalam bentuk lomba seperti kirab negara, displai kelas, tari, presentasi budaya, fashion show, dan lomba masakan khas. Uniknya, lomba ini bakal melibatkan orang tua siswa.
Suriana menjelaskan, dengan konsep internasional, siswa tidak hanya mengenal budaya nusantara, namun mereka akan lebih banyak mengenal keanekaragaman budaya yang ada di dunia.