“Saya menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar PBNU, dan keluarga besar GP Ansor,” ungkapnya.
Rafael juga menegaskan bahwa kasus ini murni masalah pribadi keluarganya, bukan atas nama institusi tempat dia bekerja.
Rafael Alun Trisambodo juga menyatakan siap menerima konsekuensi hukum atas perbuatan anaknya, Mario Dandy Satriyo.
“Kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang dijalani sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya.
Dalam kasus penganiayaan ini, polisi juga menyita mobil mewah Jeep Rubicon hitam yang digunakan Mario Dandy Satriyo saat penganiayaan.
Berdasarkan pemeriksaan, plat nomor Rubicon itu teryata bodong alias palsu.
Plat nomor tersebut diduga telah diubah dan tidak sesuai dengan STNK.
Plat nomor Rubicon anak pejabat Ditjen Pajak itu adalah B 120 DEN, padahal aslinya B 2571 PBP.
Sementara di media sosial, anak Rafael Alun Trisambodo itu juga kerap pamer kekayaan. Salah satunya di atas Harley Davidson.
Akan tetapi, dua kendaraan mewah yang dipakai Mario Dandy Satriyo itu tidak tercantum dalam LHKPN Rafael Alun Trisambodo yang disampaikan ke KPK. (pojoksatu/fajar)
