FAJAR.CO.ID, WAJO - Tagar #BanggaJadiOrangWajo sedang menggema di media sosial (mendos) karena banyaknya konten negatif yang menyudutkan nama Kabupaten Wajo. Ini reaksi positif dari warganet yang menunjukkan rasa bangga mereka menjadi bagian dari Wajo.
Dalam beberapa hari terakhir, kisah Asib Ali Bhore (32) warga negara asing (WNA) asal India dan Syarifah Haerunnisa (25) gadis asal Wajo, menjadi perbincangan hangat. Ali disebut mendapat penolakan saat hendak melamar Haerunnisa. Nisa, sapaan Haerunnisa, pun jadi bahan cemoohan warganet.
Tagar #BanggaJadiOrangWajo mengalir dengan cepat di berbagai platform medsos. Dalam narasi dan kalimat yang beragam, warganet menegaskan rasa bangganya menjadi orang Wajo dan terhadap daerahnya.
Apalagi, tak sedikit warganet menelan mentah-mentah informasi yang diterima, sehingga ikut-ikutan merendahkan, bahkan menghina nama Wajo. Termasuk melalui beberapa meme, dan konten-konten yang disebarkan.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, turut mendukung tagar ini dengan mengunggahnya di medsos pribadinya. Ia menulis "Maradeka To Wajoe Ade'na Napopuang" untuk melengkapi unggahan tersebut.
Unggahan Amran Mahmud ini mendapat respons positif dari warganet yang merasa bangga menjadi orang Wajo. "Saya orang Wajo, saya bangga jadi orang Wajo," tulis salan seorang warganet.
Di postingan lainnya, Amran Mahmud juga mengajak dan menyerukan untuk bijak bermedia sosial. Menghindari postingan atau membuat konten yang berisi ujaran kebencian, provokasi, hoaks, dan menghina SARA.
Ia juga menekankan dalam beberapa pertemuan pentingnya menjadi bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. "Inilah memang era teknologi informasi yang kita harus bijak menyikapinya," katanya.(*)