Idrus menyebut, petumbuhan ekonomi di Bantaeng ini perlu dianalisis oleh para ahli. Apakah laju pertumbuhan ini terjadi karena ada stimulan ekonomi yang terjadi atau apakah karena memang ada hal lain yang mempengaruhinya.
"Saya hanya bisa memberikan tanggapan hipotetik. Bukan mengaanlisis. Saya coba melihatnya dari pendekatan berfikir ekonomi," kata dia.
Dia mengaku, yang terjadi di Bantaeng ini cukup unik. Dimana Bantaeng bukanlah daerah tambang yang bisa sejajar dengan daerah-daerah tambang lainnya di Indonesia.
Secara teori, kata dia, ada tiga hal yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut, pertama adalah jika daerah itu adalah daerah pertambangan. Teori kedua adalah jika di daerah itu ada industri pengolahan dengan skala besar. Dan yang terakhir, adalah adanya investasi besar yang masuk ke daerah.
"Tetapi investasi ini adalah investasi di sektor riil, bukan investasi saham," kata dia.
Idrus Taba juga merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk menggiatkan Usaha Kecil Mikro (UKM) yang memberikan support industri pertambangan. Dia menyebut, salah satunya adalah dengan memberikan support terhadap industri-industri skala nasional yang ada.
"Sebaiknya mulai tumbuhkan juga industri-industri kecil, dimana rakyat yang berdaya. Tumbuhkan home industri, yang bisa memberi support kepada industri yang besar," kata dia.
Ahli Statistik, BPS Sulsel, Asep Yahya Mawali mengutarakan, Pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk Bantaeng tentu menjadi hal positif untuk daerah tersebut. Secara matematis, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat terjadi kapan pun, baik saat terjadi ekspansi usaha besar di daerah tersebut.