"Kita juga melakukan pembinaan khusus bagi kelompok tani yang akan turut melakukan budi daya dan pengembangan. Guna mendukung ketersediaan bahan atau kokon mesin untuk pemintal canggih yang ada di UPT Logam Alsintan dan Tekstil Dinas Perindustrian Sulsel di Wajo," beber Amran.
Amran menguraikan, baik jumlah lahan, kelompok budi daya, maupun tanaman murbei, mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk tahun 2022, setidaknya sudah ada 14 rumah ulat dari 10 kelompok yang sudah menghasilkan kokon basah. Kita sudah pernah lakukan panen perdana kokon pada akhir tahun 2022 lalu," ungkapnya.
Ketua DPD PAN Wajo berkeyakinan jika saatnya tiba sutera dari Sulsel, khususnya Wajo, akan menjadi primadona di pasar nasional, bahkan internasional. Hal itu, kata dia, akan terwujud dengan sinergi semua pemangku kepentingan.
"Tentu untuk pengembalian kejayaan sutera ini, harus kolaborasi dengan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pemerintah Provinsi, telah membantu kita melalui bantuan keuangan," ucapnya. (*/fnn)