FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) cabang Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Rumah Sakit Tk. II Pelamonia menggelar webinar bebas stunting di Aula Abinaya, Rumah Sakit Pelamonia Makassar, Sabtu 4 Maret 2023.
Webinar ini sendiri bertema, Sinergi Ciptakan Generasi Unggul Bebas Stunting. Yang berlangsung secara hybrid, baik online maupun offline.
Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk mengenal dan mendeteksi gejala untuk anak yang sudah terkena Stunting.
Menurut, Dr. dr. Citra Kesumasari, M. Kes, Sp. GK, menjelaskan bayi ataupun anak yang sudah terkena stunting itu bisa dideteksi dari berat dan tinggi badan yang tidak normal, atau jauh dari angka normal.
Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.
“Kita berbicara stunting berarti berbicara mengenai panjang badan dan tinggi badan,” kata Citra Kesumasari.
“Nah, bagaimana menentukan apakah ini Stunting atau tidak. Dalam gizi kesehatan masyarakat ataupun nasional, asal di bawah standar mediasi mau itu kurang atau mines dua dari mediasi itu sudah disebut stunting,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyebut situasi atau gejala seperti itu biasa juga disebut dengan stunted.
Bagaimana bisa disebut dengan Stunted, itu dikarenakan orang ataupun anak yang terkena stunting itu bertubuh pendek.(Erfyansyah/fajar)