Islah mengaku tak pernah lelah kampanye melawan politisasi agama. Dia tidak pernah terima jika keluhuran agama diseret paksa ke dalam bilik suara.
"Mari belajar dari efek politisasi agama dari Pilpres-pilpres sebelumnya. Masyarakat di bawah masih terus bermusuhan, meski kalangan elitnya sudah rangkulan," ungkapnya.
Tak sedikit rintangan yang ia hadapi dalam gerakan tersebut. Termasuk serangan dari akun-akun anonim di media sosial pendukung salah satu calon tertentu.
"Ketika saya posting gerakan "MELAWAN POLITISASI AGAMA", yang menyerang saya pasti akun-akun anonim yangg jika dilihat dari jejak cuitannya adalah pendukung Anies Baswedan.
Mengapa kalian tersinggung? Kan saya tidak pernah menuduh siapapun. Memangnya Anies mempolitisasi agama?" tanyanya lugas. (dra/fajar)