”Bertambah sepuluh dari sehari sebelumnya,” ungkap Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di RS Polri Kramat Jati kemarin.
Di antara 24 saksi tersebut, sepuluh orang merupakan karyawan PT Pertamina. Sisanya merupakan masyarakat sekitar. Namun, hingga kini Polri belum memberikan kesimpulan atas hasil penyelidikan tersebut.
”Masih proses, belum diketahui penyebab kebakaran,” ujarnya. Terkait identifikasi korban, hingga saat ini delapan korban meninggal sudah teridentifikasi. Yakni, Sumiati, Raffasya Zayid Athallah, Trish Rhea Aprilita, Suheri, Hadi, Fahrul Hidayatullah, Muhammad Bukhori, dan Iriana.
Dengan demikian, masih ada tujuh jenazah dan satu body part yang dalam proses identifikasi.
Tuntutan Warga
Warga korban kebakaran Depo Plumpang meminta kejelasan nasib. Terutama soal rumah yang rusak, bahkan habis terbakar.
Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB) Mohamad Huda mengatakan, belum ada pembicaraan mengenai ganti rugi atau renovasi dari Pertamina. Di Tanah Merah, setidaknya 48 rumah habis dilahap si jago merah.
Paling banyak berada di RW 01. Karena itu, pihaknya mendesak Pertamina untuk segera merehabilitasi dan merenovasi rumah warga yang hancur akibat kebakaran. Pertamina juga diminta memberikan kompensasi terhadap korban.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengungkapkan, terkait persoalan lahan di Tanah Merah, Plumpang, pihaknya telah memerintah Kakantah Jakut untuk mengidentifikasi. (jpc/fajar)