Upaya yang ia lakukan pun membuahkan hasil. Setelah menyelesaikan berkas administrasi pindah domisili, saat itu pun langsung ia terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan tanpa menunggu 14 hari baru aktif. Sehingga dia mengaku sangat terbantu berkat program jamkesda plus ini.
"Tidak cukup satu hari selesai karena saya dibantu Disdukcapil Sinjai supaya pindah domisilinya secara online dari Bone karena kondisi darurat, lalu saya daftar ke Kantor BPJS Kesehatan, saat itu juga langsung aktif," terangnya.
Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi program yang dilaksanakan Bupati Sinjai. Berkat program ini, dia terbebas dari tagihan besar jika masuk sebagai pasien umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.
Diketahui, program Jamkesda plus merupakan salah satu program andalan Bupati Sinjai sejak awal pemerintahannya. Jumlah anggaran yang disiapkan tiap tahun mencapai Rp53 miliar untuk membayarkan iuran asuransi kesehatan warganya.
Dengan adanya kebijakan ini, persentase penduduk Sinjai sebagai peserta BPJS Kesehatan sudah mencapai 97 persen per 1 Maret 2023. Presentase ini melampaui target yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan RI, yakni 75 persen untuk berstatus UHC.
Kelebihan dari UHC adalah setiap warga yang hendak mendaftar JKN KIS tidak perlu lagi menunggu selama 14 hari baru bisa digunakan kartunya. Melainkan bisa aktif saat pendaftaran telah dilakukan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh Hasrullah sehingga terbebas dari tagihan besar dari RSUD Sinjai. (sir)