Soal Ancaman Pembunuhan Band Radja, Begini Kata Menteri Malaysia

  • Bagikan
Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil.

FAJAR.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia menunggu penyelidikan polisi terkait kasus ancaman pembunuhan terhadap band asal Indonesia, Radja.

Terkait hal itu, Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan komentar, terutama secara online, karena dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain.

“Kami menyerahkan kepada polisi melanjutkan penyelidikan. Saya diberitahu bahwa beberapa orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut, jadi kami akan menunggu informasi baru dari pihak berwenang,” kata Fahmi Fadzil seperti dilansir The Star.

“Saya pikir kita harus hati-hati saat berkomentar secara online, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Kadang-kadang, apa yang kita anggap lelucon bisa jadi berbeda dengan orang lain,” tambah Fahmi.

Sebelumnya, polisi telah menangkap dua orang laki-laki terkait penyelidikan atas ancaman pembunuhan terhadap band asal Indonesia, Radja.

Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan para tersangka berusia 37 dan 48 tahun dan ditangkap di markas polisi distrik selatan Johor Baru pada pukul 15.30 pada Minggu (12/3).

Hal itu disampaikan Fami saat ditemui wartawan usai mengikuti acara penyerahan bantuan untuk korban banjir Tiram di Dewanraya Kampung Sungai Tiram, Senin (13/3).

Fahmi diminta mengomentari laporan polisi yang dibuat oleh band Radja dan apakah itu akan mempengaruhi status Malaysia dalam menyambut artis asing ke negara itu.

“Malaysia selalu terbuka untuk bisnis, dan Korporasi Pengembangan Film Nasional Malaysia (Finas) telah membuat laporan yang mengharapkan investasi senilai RM 1,02 miliar dalam produksi film lokal tahun ini,” katanya.

  • Bagikan