Kecamatan Tallo Berpotensi Kekeringan Air, Pakar Bersama Celebes Green Project Angkat Bicara

  • Bagikan

Dosen Prodi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas, Dr. Syamsuar Manyullei, SKM mengatakan kebanyakan ia melihat di kecamatan Tallo, masyarakat juga punya kebiasaan menampung air.

Sebaiknya kebiasaan ini, membuat masyarakat memperhatikan wadah atau tempat penyimpanan air bersih mereka. Wadah penyimpan air harus terbuat dari bahan yang aman.

Lalu tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mempengaruhi kualitas air minum.

" Wadah penyimpan air harus memiliki kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan kita," ucapnya.

Jika membutuhkan air minum dalam jumlah besar, maka warga harus memilih wadah penyimpan air dengan kapasitas yang lebih besar.

Terpenting itu kata dia, Wadah penyimpan air harus mudah dalam pembersihan dan tidak memiliki celah atau bagian sulit untuk kita jangkau, sehingga air minum dalam wadah tersebut selalu bersih dan berkualitas.

Sanitarian dari Puskesmas Rappokalling, Sutarto mengatakan solusi yang sistemik dalam menangani permasalahan akses air minum layak yaitu mesti mengetahui bagaimana pengelolaan yang baik di lingkungan

"Kita bisa melihat sampah diperairan, dan bencana hidrometeorologi di Indonesia. Ini mungkin satu penyebab akan air bersih," ucapnya.

Namun, dengan pengelolaan bisa mengelola sumber air maka kebutuhan air bersih dirasa aman. Selama ini kita hanya akrab dengan merebus air agar air aman dikonsumsi. Ternyata ada beragam cara lain yang juga aman untuk diminum.

"Filtrasi adalah cara untuk mensterilkan air dengan menyaringnya menggunakan keramik khusus atau biosand filter. Keramik khusus ini dilapisi perak nitrat untuk pengolahan air minum," ucapnya.

  • Bagikan