“Maka, penting kita bersama menjaga keseimbangan di alam. Itu semua demi mengantisipasi kondisi yang saat ini telah menjadi isu global, yaitu ketahanan pangan. Dengan menjaga kondisi lingkungan, terutama kesuburan tanah, kita telah berkontribusi dalam upaya menjaga ketersediaan panganp,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Timur Basruddin mengatakan, Gerakan Dini Cinta Organik erat kaitannya dengan implementasi Kurikulum Merdeka.
"Kurikulum Merdeka itu meliputi merdeka belajar, merdeka berubah, dan merdeka mandiri. Selain itu, kegiatan ini berkaitan dengan beberapa dinas seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian,” jelas Basruddin membuka pelatihan.
Menurutnya, kegiatan yang digelar PT Vale tersebut akan menjadi indikator kepedulian masyarakat dan perusahaan terhadap lingkungan seperti masalah sampah dan kesuburan tanah.
“Kemarin PT Vale juga sudah melaksanakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang sangat luar biasa di TPS Morina. Kita harus manfaatkan ilmu dari kegiatan ini. Saya berharap para guru di sini bisa mengimplementasikan materi sesuai dengan pelajaran yang ada di sekolah, seperti biologi, muatan lokal, dan sebagainya, yang terintegrasi dengan materi yang didapatkan dari kegiatan ini,” harap Basruddin.
Selain itu, lanjutnya, materi ini bisa menjadi satuan bahasan di kegiatan Kelompok Kerja Guru untuk tingkat SD, sehingga bisa diimplementasikan di satuan pendidikan baik SD maupun SMP. Hal ini dimungkinkan, jika menjadi keputusan pada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah.