Gunakan Fasilitas RTK Sebelum Melahirkan, Warga Pelosok Sinjai Tegaskan Bupati ASA Pro Rakyat

  • Bagikan

Warga Pulau Burungloe, Desa Buhung Pitue, Kecamatan Pulau Sembilan, Rahmiati juga kagum dengan program RTK lantaran telah menggunakan fasilitas tersebut sebelum melahirkan pada bulan September 2022 di RTK Bahari, Kelurahan Sinjai Utara.

Dia bahkan tinggal selama 15 hari di RTK tersebut sebelum melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai. "Selama 15 hari saya tinggal di RTK, makan, minum, tempat tidur, dan antar jemput ke rumah sakit tidak ada kami bayar, petugasnya juga bagus melayani," akunya.

Dia tidak bisa membayangkan tanpa kehadiran RTK ini. Apalagi dirinya yang tinggal di pulau dengan transportasi laut yang terbatas dan jarak tempuh yang jauh. Terlebih lagi jika mengalami kontraksi di malam hari di saat transportasi istirahat.

"Yang paling penting adalah saya dengan bayiku bisa terselamatkan karena dekat dari rumah sakit sebelum melahirkan, makanya kami sangat bersyukur dan kami berdoa semoga Pak Bupati melanjutkan programnya ini," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Emmy Kartahara Malik mengatakan, pihaknya menyiapkan RTK untuk mendekatkan akses layanan ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk melahirkan di fasilitas kesehatan. Semua biaya yang digunakan di RTK ditanggung oleh Pemkab Sinjai.

"Artinya bagi warga yang jauh rumahnya dari faskes bisa menginap di RTK sambil menunggu waktu bersalin," jelasnya.

Saat ini ada empat RTK telah disiapkan. Yakni, RTK Bahari di Lappa, RTK Puskesmas Pulau Sembilan, RTK Puskesmas Tengngalembang, dan RTK di belakang RSUD Sinjai.

Sementara jumlah layanan rumah tunggu kelahiran sejak tahun 2019 sampai 2022 sudah 528 pasien. Dimana pada tahun 2019 13 pasien, 2020 sebanyak 267 pasien, 2021 sebanyak 207 pasien. Sementara tahun 2022 yakni 41 pasien (sir)

  • Bagikan