Alokasi Pupuk Kakao Sulsel Naik 401 Persen

  • Bagikan
Ilustrasi pupuk bersubsidi

Sementara dari sisi stok, Edy menegaskan pupuk bersubsidi hanya disalurkan kepada petani yang berhak sesuai kriteria dari Permentan Nomor 10 Tahun 2022, bagi petani yang tidak sesuai kriteria maka tidak bisa memperoleh pupuk bersubsidi.

Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare.

Selain itu, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan pada sembilan jenis komoditas strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao, dari yang sebelumnya ditujukan sekitar 70 komoditas.

Secara spesifik dirinya menyebut tahun 2023 di Provinsi Sulawesi Selatan, ada peningkatan sangat signifikan alokasi pupuk NPK Kakao hingga 401 persen dibanding alokasi tahun 2022.

“Alokasi NPK Formula Khusus Kakao di Sulawesi Selatan tahun 2023 sebesar 22.884 ton meningkat 401 persen dibanding alokasi tahun 2022 sebesar 5.712 ton” katanya.

Dalam mengoptimalkan penyaluran pupuk subsidi NPK Formula Khusus Kakao. Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP).

“Pada kesempatan ini, kami bersama dengan PT Cargill Indonesia yang juga menjadi member CSP di Sulsel, untuk sharing knowledge terkait tanaman kakao,”ujarnya.(mil/dir/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version