FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Mendekati bulan Ramadan, ketersediaan pangan menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan kebutuhan akan meningkat. Oleh karena itu, menjaga ketersediaan dan harga pangan menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bulan suci hingga hari raya Idul Fitri.
Untuk itu, pemerintah pun sudah menjalankan beberapa langkah strategis guna memastikan kecukupan pasokan serta keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat.
Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menyampaikan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2023, sektor ketahanan pangan Nasional masih menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, masih ada disparitas pasokan antar waktu dan antar wilayah. Begitu juga faktor iklim dan cuaca yang dapat mempengaruhi pasokan pangan di masa yang akan datang.
“Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengorkestrasi kebijakan untuk menjaga stabilitas harga. Dalam konteks target, inflasi kita pada 2023 ini bisa kembali ke target awal sebesar kurang lebih satu sampai tiga persen,” ujarnya dalam Dialog FMB9 yang mengangkat tema ‘Menjaga Harga dan Ketersediaan Pangan’, Senin (20/3).
Masih menurut Ferry, beberapa strategi pun telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Terutama menghadapi bulan suci yang dalam sejarahnya siklus tren kenaikan harga selalu terjadi.
Dari sisi pasokan bahan pangan, dia menyebutkan, pihaknya secara berkesinambungan terus melakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok secara terus-menerus. Beberapa komoditas yang menjadi perhatian pemerintah antara lain beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging, dan telur ayam ras, serta daging sapi, agar tetap terjangkau oleh masyarakat.