Larangan Bukber, Ketua Umum MUI Cholil Nafis, Emangnya Bukber kayak Konser

  • Bagikan
Ketua Umum MUI KH Choill Nafis berseberangan dengan Presiden Jokowi soal larangan buka puasa bersama

FAJAR.CO.ID – Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Cholil Nafis tegas berseberangan dengan Presiden Jokowi soal larangan bukber alias buka puasa bersama.

Bahkan di Indonesia, bukber bisa diikuti bukan saja oleh orang muslim, tetapi juga orang nonmuslim yang tidak menjalankan puasa sekalipun.

Selain itu, bukber juga menjadi ajang silaturahmi dan menjalin kebersamasan.

Pernyataan itu disampaiakn Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, sebagaimana dikutip pojoksatu.id, Jumat (24/3/2023).

Menurut KH Cholil Nafis, Ramadan 2023 atau Ramadan 1444 Hijriyah jadi semakin semarak pasca pandemi Covid-19.

“Budaya buka puasa bersama adalah momentum silturrahim, konsolidasi dan kebersamaan, bahkan yang tak puasa pun ikut berbuka,” tulisnya.

Ketua MUI KH Cholil Nafis juga menyebut bahwa bukber sejatinya sudah menjadi budaya Indonesia setiap datangnya Ramadan.

“Tradisi yang dibalut dengan acara keagamaan yang khas Indonesia. Acara kumpul-kumpul selama Ramadhan terasa lebih menyenangkan,” sambungnya.

Karena itu, ia menilai buka puasa bersama itu adalah hal yang baik.

“Tak beda dengan kumpul-kumpul kondangan, pertemuan dengan pendukung dan konsolidasi,” tuturnya.

Bukber bukan konser
KH Cholil Nafis juga menyinggung soal alasan Covid-19 yang dianggapnya tak masuk akal.

Sebab, penularan Covid-19 pun sejatinya bisa diantisipasi.
Karena itu, ia menilai larangan bukber oleh Presiden Jokowi itu kurang tepat.

“Pelarangan acara buka puasa bersama meskipun hanya untuk instansi kurang tepat dan tak sesuai dengan tradisi keagamaan kita,” tegasnya.

  • Bagikan

Exit mobile version