FAJAR.CO.ID - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantija Simarmata membeberkan kronologi lengkap dugaan bunuh diri (bundir) AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Dia kembali buka suara terkait meninggalnya Kasat Narkoba Polres Metro Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Menurut Kapolres, awalnya pada Sabtu (29/4) sekitar pukul 09.12 WIB, korban keluar dari Polres Jakarta Timur seorang diri berjalan kaki.
“Dia keluar polres dengan berjalan kaki seorang diri menyeberang jalan raya depan Polres Metro Jaktim pada pukul 09.12 WIB,” kata Kombes Leonardus di Jakarta Timur, Senin (1/5).
Pada pukul 09.12 WIB, kata dia, korban tiba di Stasiun Jatinegara juga seorang diri. Korban juga tampak terlihat sendiri tanpa ditemani seseorang saat melintas ke area rel jalur tiga.
Bahkan dari keterangan sejumlah saksi, lanjutnya, korban berjalan sendiri seperti orang yang kebingungan. “Saksi lihat korban berjalan ke rel jalur tiga atau ke TKP yang akan dilewati oleh kereta api,” ujarnya seperti dikutip Pojoksatu.
Kemudian sekira pukul 09.31 WIB, saksi di lokasi melihat seorang pria tertabrak kereta api yang melintas di jalur korban yang lewat. Saat dilakukan pengecekan, ternyata korban yang tertabrak merupakan AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
“Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekitar 09.31 WIB. Di cek CCTV adalah AKBP Buddy Alfrits Towoliu,” ujarnya.
Sebelumnya, AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas dengan tertabrak kereta di perlintasan kereta api depan Pasar Enjo, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (29/4). AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga tewas karena bunuh diri. (jpc/fajar)