Krisis Air di Kecamatan Tallo, Bappeda akan Bangun Sumur Bor dan Ipal Komunal

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Krisis air bersih yang terjadi di kecamatan Tallo, menjadi perhatian banyak pihak. Tak terkecuali oleh para civitas akademika hingga organisasi.

Hal ini membuat Celebes Green Project dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar membuat webinar membahas mengenai "Survey akses air bersih, higienie dan sanitasi di Kecamatan Tallo Tahun 2022". Dilaksanakan melalui zoom meeting, Rabu, 3 Mei.

Rektor ITEKES Tri Tunas Nasional sekaligus Dosen DPK STIK Makassar, Basri SKM., M.Kes l., Ph.D mengatakan mereka telah melakukan penelitian terhadap mengenai survey akses air bersih di kecamatan Tallo. Ada 200 rumah tangga yang dijadikan sampel.

Mereka ini yang tersebar di kelurahan Wala-walayya, Bunga Eja serta Rappokalling dan yang ada di Tallo. Dari hasil ini didapatkan bahwa rmasih jarang memakai sumur bor. Rata-rata ada pipa PDAM masuk ke rumah ataupun hanya di halaman rumah saja.

"Masyarakat disana masih banyak menggunakan air galon untuk minum, sekitar 40 persen. Selebihnya mereka minum pakai air PDAM lalu air ledeng," ucapnya.

Namun tidak semua masyarakat disana memiliki kepemilikan untuk sumber air. Itupun kadang yang punya sumber air, ada gangguan yang terjadi.

Umumnya diatas 60 persen mengalami gangguan seperti kekurangan air yang mengalir saat kemarau, hingga masalah tabung atau bor.

"Jadi bisa dilihat bahwa untuk mendapatkan air bersih, mereka kadang kala membeli air galon untuk di konsumsi. Pengeluarannya dirata-ratakan Rp150.000 per bulan," tuturnya.

Kepala Bappeda Kota Makassar, Helmy Budiman mengatakan di Makasar sendiri daerah yang krisis air itu ada di Kecamatan Tallo. Hal ini sama yang dilakukan penelitian oleh STIK Makassar, mendapati bahwa mereka punya pengeluaran khusus untuk mendapatkan akses air bersih.

  • Bagikan