Sambungnya, ia itu sudah menyetor sejak bulan awal Desember 2022, dan di bulan Januari 2023 ia setor lagi, katanya yang ia ajukan sebayak 43 Kilowatt hour (kWh), jadi sudah dua kali ia bayar.
"Jadi saya minta dipasangkan di daerah Morosi, saya kebetulan bangun rumah kost disana, saya butuh lagi 43 kWh, karena masing-masing kamar itu ada kWhnya, dan saya sudah bayar sejak bulan Desember 2022, di bulan Desember itu kalau tidak salah saya bayar untuk pemasangan sebanyak 16 kWh, dan saya bayar ke pihak PLN, dan sudah ada bukti dari Bank, dan dana itu sudah masuk di Kas PLN,"terangnya.
Kata Aswad, jadi di bulan desember 2023, ia bayar untuk 16 kWh, dengan harga satuan sebesar Rp. 1.750.000,-, dan bayar lagi sebesar Rp. 1.750.000,- untuk 37 kWh pada bulan Januari 2023.
"Jadi semua kWh yang saya sudah bayar akan untuk dipasang sebanyak 43 kWh, tapi sampai hari ini, saya bolak-balik dan sampai hari ini baru dipasang 2 kWh, dan beberapa Minggu yang lalu satu kWh, kok begini kinerja PLN?,"kesalnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan jadi yang belum dipasangkan ini meterannya, sedangkan instalasi itu pribadi saya yang siapkan, jadi tinggal meteran Kwh saja
"Saya pesan kWh yang 1.300 Watt, kok sampai sekarang belum terpasang? Saya pikir kalau kita sudah setor, seharusnya satu bulan itu sudah terlalu lama, ini sudah bulan Mei, bahkan bulan mei ini sudah mau berakhir. Dari sekian banyak yang saya pesan, baru tiga yang terpasang, dari 43 kWh,"ujarnya.
katanya lagi, bahwa yang menjadi alasan dari PLN belum memasang, katanya tidak ada material, kenapa ada jawaban tidak ada material? padahal mereka pengelolanya, mereka penanggungjawabnya.