FAJAR.CO.ID, KENDARI - Seorang warga Kendari bernama Muhammad Aswad Sadio mengeluhkan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kendari, pasalnya ia sudah membayarkan uang pemasangan pada bulan awal Bulan Desember 2022 dan Januari 2023 kepada PLN sebesar kurang lebih 80 juta rupiah untuk pemasangan 43 Kilowatt Hour (kWh), tapi sampai saat ini baru 3 kWh yang baru terpasang.
Adapun lokasi pemasangan di Jalan Poros Pebunooha, Kelurahan Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Hal ini diungkapkan Muhammad Aswad Sadio saat diwawancara oleh awak media di Aula Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (16/5).
"PLN itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang strategis, dan satu-satunya BUMN yang memonopoli untuk mengelola masalah kelistrikan, harusnya PLN tidak boleh begitu, apalagi mereka itu bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 100 persen, mereka itu adalah BUMN,"ungkapnya.
Lanjutnya, Nah, kalau kita bicara BUMN, semua BUMN itu punya kinerja, punya target-target bekerja, nah, kenapa hanya penyambungan seperti ini sampai 6 bulan, sudah mau setengah tahun, bahkan sudah mau hampir 7 bulan ini, tidak bisa disambung, padahal masyarakat ini sudah bayar, dan ini bukan hanya saya saja, dan bahkan menurut data dari PLN ada 7000 an.
"Kok 7 ribuan dikali berapa uang yang ada di PLN itu, berarti mereka itu tidak menggubris kewajiban mereka terhadap masyarakat, Saya bayar itu, hampir 80 juta secara keseluruhan, luar biasa, itu baru saya, nah kalau data dari PLN ada 7 ribuan yang tidak dipasangkan sampai sekarang ini, nah berapa uang masyarakat?,"jelasnya.